1: Jessica Alba
People Magazine has collected their annual record of Hollywood’s Best Dressed Celebrities. Click from first to last to see if you’re much loved style superstar made the score.
2: Diane Kruger
3: Zoe Saldana
4: Gwen Stefani
5: Jennifer Aniston
6: Kate Middleton
7: Lea Michele
8: Olivia Palermo
9: Rachel Bilson
10: Rihanna
Top Dressed Couples of 2010
11: Diane Kruger and Joshua Jackson
12: Katy Perry and Russell Brand
13: Marc Anthony and Jennifer Lopez
14: Nick Cannon and Mariah Carey
15: Vanessa Hudgens and Zac Efron
(source: http://amazingcentral.com/2010-top-dressed-15-celebrities/)
Local food and Fruits in South Kalimantan are:
- Pepes Ikan Patin and saluang (spicy river fish boiled in Banana lea roosted Papuyu, a kind of sweet river fish)
- Banjarese Soto "Soto Banjar" (a sort of soupy food)
- Yellow Rice, are very famous in South Kalimantan.
- Bingka
- Dodol Kandangan
- Kelelepon
- Apam Barabai
- Pais
- And many others can be found everywhere particulary durcing the month Ramadhan, sometimes before the break of fasting, cake and delicacies are sold at Ramadhan Cake Fair
Mother's day Quotes
Hundreds of dewdrops to greet the dawn,Hundreds of bees in the purple clover,
Hundreds of butterflies on the lawn,
But only one mother the wide world over.
~George Cooper
Powered By www.BollywoodSargam.com
Untuk 12buah Donat
-300 gr tepung terigu
-1/2 bungkus (5,5 gr) ragi instant
-3 kuning telur ayam, kocok
-2 sdm margarin
-150 ml susu cair hangat
-minyak untuk menggoreng
Olesan:
-1oo gr cokelat masak pekat, lelehkan
-100gr meises/cokelat beras (sesuai selera)
Cara membuat:
-Campur tepung terigu dan ragi, aduk hingga rata
-tambahkan telur dan margarin sambil uleni hingga rata
-tuangkan susu sedikit demi sedikit sambil uleni hingga benar-benar kalis
-bulatkan adonan, taruh di tempat hangat selama 45 menit, hingga mengembang dua kali dari semula
-kempiskan adonan, bagi menjadi 12 bagian, bulatkan masing-masing lalu bentuk dengan tangan hingga berlobang di tengahnya
-taruh di loyang yang sudah diolesi minyak dan biarkan selama 10 menit hingga mengembang
-panaskan minyaka banyak di atas api kecil.
-goreng donat hingga kecoklatan dan matang.
-Angkat, tiriskan dan dinginkan
-olesi permukaan tiap donat dengan cokelat yang sudah dilelehkan tadi. taburi dengan cokelat dan diambkan hingga mengeras.
SAJIKAN :)
Oleh Tajuddin Noor Ganie, M.Pd
Mardhika (2007), memaparkan bahwa warna-warna tertentu dapat dipergunakan sebagai sarana untuk menyembuhkan penyakit tertentu yang diderita oleh seseorang.
Berikut ini dikutipkan paparan Mardhika.
1. Merah, warna ini dapat membantu mengurangi sakit kepala, karena warna ini mampu meningkatkan peredaran adrenalin di dalam tubuh. Jika sakit kepala letakanlah kain lembab berwarna merah di atas mata
2. Biru, warna ini dapat membantu mengurangi tekanan psikologis. Jika mengalami tekanan psikologis maka fokuskanlah pandangan mata ke arah segala sesuatu yang berwarna biru
3. Merah jambu, warna ini dapat membantu mengurangi penyakit sulit tidur (insomnia), karena warna ini mampu menampilkan suasana santai dan romantik
4. Hijau, warna ini dapat membantu mengurangi rasa letih, karena warna ini mampu menciptakan suasana harmoni dalam tubuh manusia
Etnis Banjar di Kalsel sesungguhnya sudah sejak ratusan tahun yang lalu meyakini bahwa di balik warna-warna tertentu tersembunyi kekuatan magis tertentu yang dapat dijadikan sebagai sarana penyembuhan. Keyakinan itulah yang pada zaman dahulu kala menjadi dasar diciptakannya kain sasirangan.
Kain sasirangan adalah sejenis kain yang diberi gambar dengan corak dan warna tertentu yang sudah dipolakan secara tradisional menurut citarasa budaya yang khas etnis Banjar di Kalsel.
Secara etimologis istilah sasirangan bukanlah kata benda sebagaimana yang dikesankan oleh pengertian di atas, tapi adalah kata kerja. Sa artinya satu dan sirang artinya jelujur. Ini berarti sasirangan artinya dibuat menjadi satu jelujur.
Kain sasirangan memang identik dengan kain yang diberi gambar dengan corak warna-warni berbentuk garis-garis jelujur yang memanjang dari bawah ke atas (vertikal). Sungguhpun demikian, istilah sasirangan sudah disepakati secara sosial budaya (arbitrer) kepada benda berbentuk kain (kata benda).
Pada zaman dahulu kala kain sasirangan diberi warna sesuai dengan tujuan pembuatannya, yakni sebagai sarana pelengkap dalam terapi pengobatan suatu jenis penyakit tertentu yang diderita oleh seseorang.
1. Kain sasirangan warna kuning merupakan tanda simbolik bahwa pemakainya sedang dalam proses mengobati penyakit kuning (bahasa Banjar kana wisa)
2. Kain sasirangan warna merah merupakan tanda simbolik bahwa pemakainya sedang dalam proses mengobati penyakit sakit kepala, dan sulit tidur (imsonia)
3. Kain sasirangan warna hijau merupakan tanda simbolik bahwa pemakainya sedang dalam proses mengobati penyakit lumpuh (stroke)
4. Kain sasirangan warna hitam merupakan tanda simbolik bahwa pemakainya sedang dalam proses mengobati penyakit demam dan kulit gatal-gatal
5. Kain sasirangan warna ungu merupakan tanda simbolik bahwa pemakainya sedang dalam proses mengobati penyakit sakit perut (diare, disentri, dan kolera)
6. Kain sasirangan warna coklat merupakan tanda simbolik bahwa pemakainya sedang dalam proses mengobati penyakit tekanan jiwa (stress)
Menurut Seman (2007:6), pada zaman dahulu kala kain sasirangan diberi warna dengan zat pewarna yang dibuat dari bahan-bahan yang bersifat alami, yakni dibuat dari biji, buah, daun, kulit, atau umbi tanaman yang tumbuh liar di hutan atau sengaja ditanam di sekitar tempat tinggal para pembuat kain sasirangan itu sendiri.
Ada 6 warna utama kain sasirangan yang dibuat dari zat pewarna alami dimaksud, yakni.
1. Kuning, bahan pembuatnya adalah kunyit atau temulawak
2. Merah, bahan pembuatnya adalah gambir, buah mengkudu, lombok merah, atau kesumba (sonokeling, pen)
3. Hijau, bahan pembuatnya adalah daun pudak atau jahe
4. Hitam, bahan pembuatnya adalah kabuau atau uar
5. Ungu, bahan pembuatnya adalah biji buah gandaria (bahasa Banjar Ramania, pen)
6. Coklat, bahan pembuatnya adalah uar atau kulit buah rambutan
Supaya warnanya menjadi lebih tua, lebih muda, dan supaya tahan lama (tidak mudah pudar), bahan pewarna di atas kemudian dicampur dengan rempah-rempah lain seperti garam, jintan, lada, pala, cengkeh, jeruk nipis, kapur, tawas, cuka, atau terusi.
Mardhika (2007), memaparkan bahwa warna-warna tertentu dapat dipergunakan sebagai sarana untuk menyembuhkan penyakit tertentu yang diderita oleh seseorang.
Berikut ini dikutipkan paparan Mardhika.
1. Merah, warna ini dapat membantu mengurangi sakit kepala, karena warna ini mampu meningkatkan peredaran adrenalin di dalam tubuh. Jika sakit kepala letakanlah kain lembab berwarna merah di atas mata
2. Biru, warna ini dapat membantu mengurangi tekanan psikologis. Jika mengalami tekanan psikologis maka fokuskanlah pandangan mata ke arah segala sesuatu yang berwarna biru
3. Merah jambu, warna ini dapat membantu mengurangi penyakit sulit tidur (insomnia), karena warna ini mampu menampilkan suasana santai dan romantik
4. Hijau, warna ini dapat membantu mengurangi rasa letih, karena warna ini mampu menciptakan suasana harmoni dalam tubuh manusia
Etnis Banjar di Kalsel sesungguhnya sudah sejak ratusan tahun yang lalu meyakini bahwa di balik warna-warna tertentu tersembunyi kekuatan magis tertentu yang dapat dijadikan sebagai sarana penyembuhan. Keyakinan itulah yang pada zaman dahulu kala menjadi dasar diciptakannya kain sasirangan.
Kain sasirangan adalah sejenis kain yang diberi gambar dengan corak dan warna tertentu yang sudah dipolakan secara tradisional menurut citarasa budaya yang khas etnis Banjar di Kalsel.
Secara etimologis istilah sasirangan bukanlah kata benda sebagaimana yang dikesankan oleh pengertian di atas, tapi adalah kata kerja. Sa artinya satu dan sirang artinya jelujur. Ini berarti sasirangan artinya dibuat menjadi satu jelujur.
Kain sasirangan memang identik dengan kain yang diberi gambar dengan corak warna-warni berbentuk garis-garis jelujur yang memanjang dari bawah ke atas (vertikal). Sungguhpun demikian, istilah sasirangan sudah disepakati secara sosial budaya (arbitrer) kepada benda berbentuk kain (kata benda).
Pada zaman dahulu kala kain sasirangan diberi warna sesuai dengan tujuan pembuatannya, yakni sebagai sarana pelengkap dalam terapi pengobatan suatu jenis penyakit tertentu yang diderita oleh seseorang.
1. Kain sasirangan warna kuning merupakan tanda simbolik bahwa pemakainya sedang dalam proses mengobati penyakit kuning (bahasa Banjar kana wisa)
2. Kain sasirangan warna merah merupakan tanda simbolik bahwa pemakainya sedang dalam proses mengobati penyakit sakit kepala, dan sulit tidur (imsonia)
3. Kain sasirangan warna hijau merupakan tanda simbolik bahwa pemakainya sedang dalam proses mengobati penyakit lumpuh (stroke)
4. Kain sasirangan warna hitam merupakan tanda simbolik bahwa pemakainya sedang dalam proses mengobati penyakit demam dan kulit gatal-gatal
5. Kain sasirangan warna ungu merupakan tanda simbolik bahwa pemakainya sedang dalam proses mengobati penyakit sakit perut (diare, disentri, dan kolera)
6. Kain sasirangan warna coklat merupakan tanda simbolik bahwa pemakainya sedang dalam proses mengobati penyakit tekanan jiwa (stress)
Menurut Seman (2007:6), pada zaman dahulu kala kain sasirangan diberi warna dengan zat pewarna yang dibuat dari bahan-bahan yang bersifat alami, yakni dibuat dari biji, buah, daun, kulit, atau umbi tanaman yang tumbuh liar di hutan atau sengaja ditanam di sekitar tempat tinggal para pembuat kain sasirangan itu sendiri.
Ada 6 warna utama kain sasirangan yang dibuat dari zat pewarna alami dimaksud, yakni.
1. Kuning, bahan pembuatnya adalah kunyit atau temulawak
2. Merah, bahan pembuatnya adalah gambir, buah mengkudu, lombok merah, atau kesumba (sonokeling, pen)
3. Hijau, bahan pembuatnya adalah daun pudak atau jahe
4. Hitam, bahan pembuatnya adalah kabuau atau uar
5. Ungu, bahan pembuatnya adalah biji buah gandaria (bahasa Banjar Ramania, pen)
6. Coklat, bahan pembuatnya adalah uar atau kulit buah rambutan
Supaya warnanya menjadi lebih tua, lebih muda, dan supaya tahan lama (tidak mudah pudar), bahan pewarna di atas kemudian dicampur dengan rempah-rempah lain seperti garam, jintan, lada, pala, cengkeh, jeruk nipis, kapur, tawas, cuka, atau terusi.
(source: http://h4dy4.blogspot.com/2009/06/kekuatan-magis-dibalik-warna-kain.html)
Ketikkan teks atau alamat situs web atau terjemahkan dokumen.
Simak
and pray for me, so tomorrow could be answered properly and correctly replicates amien, wish me luck yah ;)
"Don't be into trends. Don't make fashion own you, but you decide what you are, what you want to express by the way you dress and the way to live"
Gianni Vercase, fashion Designer
Gianni Vercase, fashion Designer
Just Click
http://www.facebook.com/album.php?aid=2092512&id=1565778156
and you shall find them
:D
http://www.facebook.com/album.php?aid=2092512&id=1565778156
and you shall find them
:D
GOOD NIGHT EVERYBODY :)
I want to tell a little about my day at school today, a very pleasant day Friday, I think hehe
w/ Jojo -,-
in the photo above is my Japanese language teacher his name is sensei wisnu
i'm sorry sensei for this photo *peace*
somehow sensei, really do not like being photographed, to the extent that he covered his face with a jacket
the name of this guy above is Septian, he was playing Yugi-oh, my friends in the class of men are infatuated with this game, and I really do not understand on this game
w/ devi
thx HANNA was willing for photograph me, devi, and Putri :)
Cari Artikel di Sini
About Me
POPULAR POSTS
-
▼
2010
(85)
-
▼
Desember
(19)
- Happy New Year Guys
- 2010 – Top Dressed 15 Celebrities
- Fashion Quotes Today
- Fashion Quotes Today
- Merry Xmas
- Local Food and Fruits in South Kalimantan
- Happy Mother's day :)
- Resep Kue Donat
- Kekuatan Magis di balik Warna Kain Sasirangan
- Happy Islamic New Year Guys
- Fashion Quotes Today
- Juicy Couture Item
- souvenirs from korea :)
- thankyou sista for Christian Louboutin
- How Cute Hello Kitty
- Hello Friday
- Lembaga Keuangan Internasional
- Happy Birthday Giana Pratidina Basrindu
- My Super Social One
-
▼
Desember
(19)