agen-agen sosial


AGEN/MEDIA/PELAKU SOSIALISASI dan perannya masing-masing

1. KELUARGA

Bagi keluarga inti (nuclear family), agen sosialisasi meliputi ayah, ibu, saudara kandung, dan saudara angkat yang belum menikah dan tinggal secara bersama-sama dalam suatu rumah. Sedangkan paada masyarakat yang menganut system kekerabatan diperluas (extended family), agen sosialisasinya menjadi lebih luas karena dalam satu rumah dapat saja terdiri atas beberapa keluarga yang meliputi kakek, nenek, paman, dan bibi. Menurut Gertrudge Jaeger, peran agen sosialisasi dalam system keluarga paada tahap awal sangat besar, karena anak sepenuhnya berada dalam lingkungan keluarganya terutama orangtuanya sendiri.

2. TEMAN BERMAIN

Dalam lingkungan teman sepermainan lebih banyak sosialisasi yang berlangsung

equaliter, seseorang belajar bersikap dan berperilaku terhadap orang-orang yang setara

kedudukannya, baik tingkat umur maupun pengalaman hidupnya.

Melalui lingkungan teman sepermainan seseorang mempelajari nilai-nilai dan normanorma

dan interaksinya dengan orang-orang lain yang bukan anggota keluarganya. Di

sinilah seseorang belajar mengenai berbagai keterampilan sosial, seperti kerjasama,

mengelola konflik, jiwa sosial, kerelaan untuk berkorban, solidaritas, kemampuan untuk

mengalah dan keadilan. Di kalangan remaja kelompok sepermainan dapat berkembang

menjadi kelompok persahabatan dengan frekuensi dan intensitas interaksi yang lebih

mantap. Bagi seorang remaja, kelompok persahabatan dapat berfungsi sebagai

penyaluran berbagai perasaan dan aspirasi, bakat, minat serta perhatian yang tidak

mungkin disalurkan di lingkungan keluarga atau yang lain.

Peran positif kelompok sepermainan/persahabatan:

· memberikan rasa aman dan rasa yang dianggap penting dalam kelompok yang

berguna bagi pengembangan jiwa

· menumbuhkan dengan baik kemandirian dan kedewasaan

· tempat yang baik untuk mencurahkan berbagai perasaaan: kecewa, takut, kawatir,

suka ria, dan sebagainya, termasuk cinta.

· Merupakan tempat yang baik untuk mengembangkan ketrampilan sosial: kemampuan

memimpin, menyamakan persepsi, mengelola konflik, dan sebagainya

Tentu saja ada peran kelompok persahabatan yang negatif, seperti perilaku-perilaku

Yang berkembang di lingkungan delinquen (menyimpang), misalnya gang.

3. SEKOLAH

Dilingkungan pendidikan/sekolah anak mempelajari sesuatu yang baru yang belum

dipelajari dalam keluarga maupun kelompok bermain, seperti kemampuan membaca,

menulis, dan berhitung.

Lingkungan sekolah terutama untuk sosialisasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi

serta nilai-nilai kebudayaan yang dipandang luhur dan akan dipertahankan

kelangsungannya dalam masyarakat melalui pewarisan (transformasi) budaya dari

generasi ke generasi berikutnya.

Fungsi sekolah sebagai media sosialisasi antara lain:

· mengenali dan mengembangkan karakteristik diri (bakat, minat dan kemampuan)

· melestarikan kebudayaan

· merangsang partisipasi demokrasi melalui pengajaran ketrampilan berbicara dan

pengembangan kemampuan berfikir kritis, analistis, rasional dan objektif

· memperkaya kehidupan dengan cakrawala intelektual serta cita rasa keindahan

· mengembangkan kemampuan menyesuaikan diri dan kemandirian

· membelajarkan tentang hidup sehat, prestasi, universalisme, spesifisitas, dll.

4. LINGKUNGAN KERJA

Di lingkungan kerja seseorang juga belajar tentang nilai, norma dan cara hidup. Tidaklah

berlebihan apabila dinyatakan bahwa cara dan prosedur kerja di lingkungan militer

berbeda dengan di lingkungan sekolah atau perguruan tinggi. Seorang anggota tentara

akan bersosialisasi dengan cara kerja lingkungan militer dengan garis komando yang

tegas. Dosen atau guru lebih banyak bersosialisasi dengan iklim kerja yang lebih

demokratis.

5. MEDIA MASSA

Para ilmuwan sosial telah banyak membuktikan bahwa pesan-pesan yang disampaikan

melalui media massa (televisi, radio, film, internet, surat kabar, makalah, buku, dst.)

memberikan pengaruh bagi perkembangan diri seseorang, terutama anak-anak.

Beberapa hasil penelian menyatakan bahwa sebagaian besar waktu anak-anak dan remaja

dihabiskan untuk menonton televisi, bermain game online dan berkomunikasi melalui

internet, seperti yahoo messenger, google talk, friendster, facebook, dll.

Diakui oleh banyak pihak bahwa media massa telah berperan dalam proses homogenisasi,

bahwa akhirnya masyarakat dari berbagai belahan dunia memiliki struktur dan

kecenderungan cara hidup yang sama.


0 Comments

komentar anda sangat membantu saya untuk blog ini, terimakasih :)